Beranda | Artikel
Hukum Mendatangi Para Peramal dan Mempercayai Omongan Mereka
Rabu, 30 Januari 2013

HUKUM MENDATANGI PARA PERAMAL DAN MEMPERCAYAI OMONGAN MEREKA

Pertanyaan.
Bolehkah mendatangi para peramal dan mempercayai omongan mereka? Diriwayatkan oleh An-Nasa-i dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa orang yang mendatangi peramal dan mempercayai omongannya tidak akan diterima shalatnya. Apakah hadits itu shahih. Tolong jelaskan kepada kami riwayat dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan pendapat para ulama.

Jawaban.
Alhamdulillah.

Al-Hamdulillah. Banyak hadits shahih yang diriwayatkan yang menjelaskan haramnya perbuatan semacam itu, di antaranya:

عن صَفِيَّةَ بِنتِ أبي عُبيدٍ، عن بعض أزواجِ النَّبيِّ – صلى الله عليه وسلم – ورَضِيَ اللهُ عنها، عن النَّبيّ – صلى الله عليه وسلم – قال: «مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عنْ شَيْءٍ فَصَدَّقَهُ، لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أرْبَعِينَ يَومًا». رواه مسلم.

Dari Shafiyyah bin Abi Ubaid, dari salah seorang isteri Nabi diriwayatkan bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi peramal, menanyakan kepadanya sesuatu, lalu mempercayainya, shalatnya tidak akan diterima empat puluh hari lamanya.”

عَنْ قَبِيصَةَ بنِ المُخَارِقِ – رضي الله عنه – قال: سمعتُ رسُولَ الله – صلى الله عليه وسلم – يقولُ: «العِيَافَةُ، وَالطِّيَرَةُ، والطَّرْقُ، مِنَ الجِبْتِ». رواه أبو داود بإسناد حسن.

Diriwayatkan oleh Muslim dalan Shahihnya. Dari Qubaishah bin Al-Mukhariq juga diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: «العِيَافَةُ، وَالطِّيَرَةُ، والطَّرْقُ، مِنَ الجِبْتِ»Iyafah, Ath-Thair dan Az-Zajr.” Diriwayatkan oleh Abu dawud dengan sanad yang hasan.

Abu Dawud menjelaskan: “Az-Zajr yakni menarik burung. Yakni meramal kesialan atau keberuntungan dengan terbangnya burung itu. Bila ia terbang ke sebelah kanan, ia akan merasa optimis akan beruntung. Tapi kalau terbang ke kiri, berarti alamat sial.

Sementara Al-Jauhari menjelaskan: “Iyafah, Khatt dan Thorq adalah kata-kata yang diperuntukkan kepada berhala, peramal dan tukang sihir atau yang semacam itu.”

عن ابن عباس رضي الله عنهما، قال: قال رسولُ الله – صلى الله عليه وسلم: «مَنِ اقْتَبَسَ عِلْمًا مِنَ النُّجُوم ، اقْتَبَسَ شُعْبَةً مِنَ السِّحْرِ زَادَ مَا زَادَ». رواه أبو داود بإسناد صحيح.

Dari Ibnu Abbas -Radhiallahu ‘anhuma– diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mengambil ramalan dari bintang berarti ia telah mempelajari bagian dari ilmu shihir, semakin banyak ia mempelajarinya semakin dalam ilmu sihirnya.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih.

عن مُعاوِيَةَ بنِ الحَكَمِ – رضي الله عنه – قال: قلتُ: يا رسُولَ اللهِ إنِّي حديثُ عَهْدٍ بالجاهِليَّةِ، وَقَدْ جَاءَ اللهُ تَعَالَى بالإسْلاَمِ، وإنَّ مِنَّا رِجَالًا يَأتُونَ الكُهَّانَ؟ قال: «فَلاَ تأتِهِمْ» قُلْتُ: وَمِنَّا رِجَالٌ يَتَطَيَّرُونَ؟ قَالَ: «ذَلِكَ شَيْءٌ يَجِدُونَهُ فِي صُدُورِهِمْ، فَلاَ يَصُدُّهُمْ» قُلْتُ: وَمِنَّا رِجَالٌ يَخُطُّونَ؟ قَالَ: «كَانَ نَبِيٌّ مِنَ الأنْبِيَاءِ يَخُطُّ، فَمَنْ وَافَقَ خَطَّهُ، فَذَاكَ». رواه مسلم.

Dari Muawiyyah bin Al-Hakam -Radhiallahu ‘anhu– diriwayatkan bahwa ia pernah berkata kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, saya ini orang yang baru masuk Islam. Allah telah mengaruniaku ajaran Islam ini. Di antara kami ada kalangan lelaki yang sering mendatangi para peramal. Di antara kami juga ada orang-orang yang suka meramal dengan cara terbang seekor burung.” Beliau berkata:”Jangan datangi mereka.” Aku berkata: “Itu hanya perasaan yang ada dalam hati mereka.” Beliau bersabda: “Jangan percayai mereka.” [HR. Muslim]

وعن أَبي مَسعودٍ البدريِّ – رضي الله عنه: أنَّ رسُولَ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنْ ثَمَنِ الكَلْبِ ، وَمَهْرِ البَغِيِّ ، وَحُلْوَانِ الكاهِنِ . متفق عَلَيْهِ

Dari Abu Mas’ud Al-Badri -Radhiyallahu ‘anhu- diriwayatkan bahwa : Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengharamkan mengambil bayaran penjualan anjing, upah pelacur dan bayaran tukang ramal.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ تعالى عَنْهَا قَالَ: سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَاسٌ عَنْ الْكُهَّانِ فَقَالَ لَيْسَ بِشَيْءٍ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُمْ يُحَدِّثُونَا أَحْيَانًا بِشَيْءٍ فَيَكُونُ حَقًّا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تِلْكَ الْكَلِمَةُ مِنْ الْحَقِّ يَخْطَفُهَا مِنْ الْجِنِّيِّ فَيَقُرُّهَا فِي أُذُنِ وَلِيِّهِ فَيَخْلِطُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذْبَةٍ . رواه البخاري ومسلم

Dari Aisyah -Radhiallahu ‘anha- diriwayatkan bahwa sebagian kaum muslimin bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang para peramal. Beliau berkomentar: “Mereka itu tidak ada apa-apanya.” Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, terkadang mereka membicarakan suatu hal, ternyata hal itu betul-betul terjadi.” Beliau berkata: “Itu adalah kata-kata yang dicuri jin dari (berita langit), lalu dibisikkan ke telinga walinya (para dukun), lalu para peramal itu mencampurkannya dengan seratus kebohongan..” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَتَى كَاهِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ أَوْ أَتَى امْرَأَةً فِي دُبُرِهَا فَقَدْ بَرِئَ مِمَّا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم ” رواه أبو داود

Dari Abu Hurairah -Radhiallahu ‘anhu-diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang mendatangi dukun dan mempercayai ucapannya, atau menyetubuhi wanita di bagian duburnya, berarti telah kafir dengan wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [HR. Abu Dawud]

Para ulama menjelaskan bahwa melakukan perbuatan-perbuatan tersebut adalah haram, mendatangi peramal dan mempercayai ucapannya, diharamkan juga membuang-buang harta untuk diberikan kepada mereka. Orang yang telah terjerumus melakukan hal tersebut hendaknya bertaubat kepada Allah. Wallahu A’lam.

Refrensi: Fatawa Al-Imam An-Nawawi 230

Disalin dari islamqa


Artikel asli: https://almanhaj.or.id/3503-hukum-mendatangi-para-peramal-dan-mempercayai-omongan-mereka.html